Penemuan kapal Nabi NUH di gunung ararat, setelah ilmuwan masuk ke dalam isinya mengejutkan





السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Sahabat beriman ~ atas karunia Allah kami hadir menemani anda, berbagi info islami. Semoga kita bisa menambah keimanan, dan ketaqwaan kita kepada Tuhan. Dan jangan lupa ~ klik tombol berlangganan untuk berlangganan, dan aktifkan tombol notifikasi,


Agar tidak ketinggalan info terbaru dari kami. Kisah Nabi Nuh merupakan salah satu kisah Nabi yang paling terkenal di seluruh dunia. Yang paling membuat penasaran adalah keberadaan kapal Nabi Nuh yang menurut legenda berukuran raksasa. Saat itu, Nuh dan para pengikutnya


Diperintahkan Allah untuk menyelamatkan diri dari banjir yang akan diturunkan untuk menghukum orang-orang yang mengingkari Allah dan menyombongkan diri. Karena begitulah kapal-kapal raksasa dibuat, agar mampu menampung manusia dan juga hewan untuk diselamatkan. Lalu, dimanakah keberadaan kapal Nabi Nuh saat ini?


Beberapa waktu lalu dikabarkan ramai ditemukan bangkai kapal bersejarah Nabi Nuh. Bangkai kapal bersejarah itu ditemukan di puncak Gunung Ararat, Turki. Banyak pendaki yang ingin melihat artefak Nabi Nuh secara langsung namun banyak juga yang meninggal mengenaskan. Hanya sedikit pendaki beruntung yang bisa langsung melihat. Sementara itu


CIA pun sempat mengabadikan foto artefak tersebut dari citra satelit. Para ilmuwan membenarkan temuan tersebut, jika dilihat dari dimensinya yang besar itu merupakan artefak dari kapal Nuh. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan terhadap artefak kapal Nabi Nuh ditemukan beberapa artefak baterai yang dibuat pada masa itu.


Baterainya menunjukkan bahwa pada masa itu bukanlah zaman primitif karena saya sudah mengetahui teknologi ketenagalistrikan. Teknologi tersebut kemungkinan akan digunakan untuk mendukung aktivitas pelayaran saat terjadi banjir bandang dahsyat. Kapal legenda Nabi Nuh yang biasa disebut dengan The Great Noah Ark


Diperkirakan sangat besar. Kapal tersebut memiliki ukuran volume sekitar 7.546 kaki dengan panjang kapal kurang lebih 500 kaki, sedangkan lebarnya 83 kaki dan tinggi 50 kaki. Ilmuwan dunia memperkirakan jika kapal tersebut mampu memuat sekitar 3700 mamalia, 8600 burung, 6300 reptil, dan 2500 amfibi,


Selebihnya adalah manusia-manusia dari umat yang mengikuti ajaran yang dibawa oleh Nabi Nuh. Kapal itu sendiri memiliki tiga tingkat. Level pertama berisi berbagai hewan peliharaan dan hewan liar, level kedua untuk manusia, dan level atas untuk burung. Pintu kapal terletak di bawah,


Dan kapal juga memiliki penutup yang menempel di bagian atasnya. Kapal Nuh bukanlah kapal primitif seperti anggapan banyak orang. Kapal itu pun sudah akrab dengan teknologi kapal bernama Drogue Stones. Teknologi ini memungkinkan kapal dapat bermanuver berbelok ke kiri dan ke kanan sehingga kapal dapat menghindari rintangan.


Selain itu kapal ini juga mempunyai struktur badan yang kokoh dan terbuat dari kayu yang pohonnya sudah punah. Ada sebagian yang berpendapat bahwa kayu yang dimaksud adalah kayu jati seperti yang ditemukan di Jawa Timur, pada tahun 1990, Ron Wyat dan Dr. David Fasold melakukan penelitian dengan menggunakan peralatan canggih,


Seperti detektor logam dan radar geo. Hasil penelitian terhadap formasi perahu tersebut adalah ditemukannya empat buah batu berlubang masing-masing berbobot 10 ton yang diduga sebagai pemberat agar tidak encer karena terpaan angin. Menurut hasil penelitian dengan detektor logam,


Formasi batuan perahu merupakan batuan yang mempunyai kayu yang memfosil. Sedangkan hasil penelitian dengan geo radar menunjukkan di bawah formasi ditemukan sebuah ruangan yang seharusnya menjadi ruangan. Namun formasi tersebut hanya dapat ditemukan pada sepertiganya. Diduga saat itu, bahtera itu terdampar di lumpur,


Dan sebagian dari bahtera itu tenggelam. Dan sekarang, karena ribuan tahun telah berlalu, semuanya berubah menjadi karang. Pada tahun 2010, peneliti arkeolog antropologi dari dua negara yaitu China dan Turki menemukan bukti baru. Mereka mengumpulkan artefak dan fosil berupa serpihan kayu dari kapal, tambang, dan paku.


Hasil laboratorium menunjukkan bukti mengejutkan bahwa fosil kayu kapal Nabi Nuh berasal dari kayu jati yang ada di Pulau Jawa. Mereka telah memeriksa beberapa sampel kayu purba dari berbagai negara dan memastikan fosil jati tersebut berasal dari Pulau Jawa, Indonesia


Memiliki kecocokan dengan contoh kayu kapal Nabi Nuh. Menurut penelitian, perahu Nabi Nuh diperkirakan dibuat sekitar tahun 2465 SM. Nuh merupakan salah satu nabi keturunan Nabi Adam yang diutus Allah di negara Armenia. Nuh menyerukan umatnya untuk tidak menyembah selain Allah.


Nuh mulai berdakwah sejak umur 40 tahun hingga umur 950 tahun kepada seluruh kaumnya di Armenia, namun banyak diantara kaum tersebut yang tidak memperdulikan dakwahnya, bahkan Nuh banyak mendapat cemoohan dari kaumnya. Melihat umatnya yang tidak mau beribadah kepada Allah,


Membuat Nuh menangis, karena selama ratusan tahun ia berdakwah hanya segelintir kaumnya saja yang mau beriman kepada Allah. Oleh karena itu Allah mengutus Nuh untuk membuat perahu/perahu kayu. Selama proses pembuatan perahu tersebut banyak kaumnya yang mengolok-olok dan menganggap bahwa Nuh sudah gila.


Membuat sebuah kapal berukuran sangat besar bukanlah perkara mudah. Dalam proses pembuatannya Tuhan selalu membimbing dan mengawasi secara langsung. Setelah perahu itu jadi, barulah Allah menurunkan angin topan yang sangat dahsyat, turunlah hujan yang sangat lebat dan mata air memancar kemana-mana. Kemudian Nuh menyeru umat Islam


Dan sepasang binatang untuk masuk ke dalam perahu. air terus mengalir dan menenggelamkan negara Armenia dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah. Nuh dan kaum Muslimin selamat di perahunya.

Next Post Previous Post