Fakta-fakta penting terkait insiden longsor maut di lokasi tambang Gunung Kuda, Cirebon

Berdasarkan sumber Detik.com:


Kronologi Kejadian

  • Waktu Kejadian: Jumat, 30 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIB.

  • Lokasi: Tambang batu alam di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

  • Peristiwa: Longsor tiba-tiba terjadi, menimbun pekerja, tiga alat berat eskavator, dan enam truk.

Korban Jiwa dan Luka

  • Korban Tewas: 14 orang dipastikan meninggal dunia.

  • Korban Hilang: 8 orang masih dalam pencarian.

  • Korban Luka: 12 orang mengalami luka-luka, dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang.

  • Identitas Korban: Mayoritas korban berasal dari Kabupaten Cirebon, Kuningan, dan Bandung.

Penyebab Longsor

  • Kesalahan Metode Penambangan: Kepala Dinas ESDM Jabar, Bambang Tirto Mulyono, menyatakan longsor terjadi akibat metode penambangan yang tidak sesuai standar keselamatan. Penambangan dilakukan dari bawah, bukan dari atas seperti seharusnya.

  • Peringatan Berulang: ESDM dan kepolisian sudah berkali-kali memberi peringatan keras dan memasang garis polisi sejak Februari 2025 karena metode yang tidak aman.

Tindakan Pemerintah

  • Penutupan Tambang: Lokasi tambang resmi ditutup sementara, dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memerintahkan penutupan permanen.

  • Pencabutan Izin: Izin operasional tambang dicabut, meski seharusnya baru berakhir pada November 2025.

  • Pemeriksaan Hukum: Pemilik tambang sedang diperiksa polisi, dan ada kemungkinan proses pidana atas kelalaian yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan lingkungan.

Kesaksian Korban Selamat

  • Detik-detik Longsor: Salah satu pekerja, Arnadi, mengaku tidak ada tanda-tanda akan terjadi longsor. Ia mendengar suara gemuruh dan langsung berlari menyelamatkan diri.

  • Kejadian Cepat: Longsor terjadi sangat cepat tanpa peringatan.

Catatan Tambahan

  • Insiden Berulang: Longsor di lokasi tersebut pernah terjadi sebelumnya pada Februari 2025, namun saat itu tidak ada korban jiwa.

  • Peringatan untuk Industri Tambang: Pemprov Jabar menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap standar keselamatan untuk mencegah tragedi serupa.

Previous Post