Pantai drini di yogyakarta menawan sekali

Banjarejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Tempat Eksklusif Yogyakarta Liat peta

Semacam pulau karang di bibir pantai membelah Pantai Drini menjadi dua sebelah dengan karakter bertolak belakang. Sisi Timur yang rilex dan sebelah Barat yang garang, membikin Pantai Drini menjadi semacem pantai berkepribadian ganda.

Diperbarui tgl 30 Desember 2021

Pulau karang mengambang kesepian di sedang samudera

Pulau karang mengambang kesepian di sedang samudera

Tiket Masuk Wilayah Pantai Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal, Sundak, Indrayanti, dan Pok Tunggal 2018
Rp10.000
Rp2.000 (sepeda motor)
Rp5.000 (mobil)
Rp20.000 (bus)

Jam Buka Pantai Drini
Senin – Ahad: buka 24 jam

Bebauan laut mulai tercium dikala YogYES memintasi jalanan mulus di pesisir Gunungkidul, petunjuk kita kian dket dengan pantai. Dua jam berkendara dari Jogja lunas terbayar dikala kita tiba di Pantai Drini. Mentari belom lagi garang, mash berbaik hati melukis langit biru, menjadikannya latar buat hamparan pasir putih. Sementara semacem pulau karang mengambang kesepian di sedang samudera.

Pantai Drini sebagai salah satu pantai eksklusif di pinggiran Gunungkidul alasan semacem pulau mini di tengahnya, membagi pantai menjadi dua bagian. Konon di pulau itu bnyk ditumbuhi santigi (Pemphis acidula), atau masyarakat di sini wajar menyebutnya drini. Itulah mengapa pantai dan pulau ini diberikan nama drini. Kalau laut tengah surut, kami dpet berangkat ke pulau. Enggak butuh menjadi climber buat memanjat karang, alasan tangga beton rela dipijak demi mendampingi kami ke atas. Dari sini, tatapan kami dpet menyisir semua Pantai Drini, mengamati gunungan alang-alang atap gazebo nyampe deretan perahu nelayan. Seluruh terlihat mungil, misal miniatur bentukan kurcaci. Saat ini, nggak tersedia lagi pohon drini, yang tersedia sebatas pandan laut (Pandanus tectorius) mengisi tiap jengkal tanah, berebut hidup dengan rerumputan. Ketika YogYES ke sana, tersedia seorang bapak tua seru nembang Jawa sambil nyari rumput buat pakan peliharaan. Terdengar misal seorang penyanyi yang diiringi irama orkestra alam. Ah, betapa damainya…

Pulau ini pula sekaligus meleraikan sisi Timur dan Barat pantai menjadi dua sifat yang beda. Ibarat sad manusia berkarakter dobel, satu sisi rilex dan lembut, sementara sisi laennya keras dan sangar. Di Timur pantai, tebing-tebing berjajar perkasa, berdiri sombong seolah menantang penguasa laut. Dipadu dengan pulau karang, oleh karena itu semacem laguna yang keren bahkan terwujud. Terbangun dari amukan ombak, membuatnya daerah nyaman buat mandi hangat air asin, bagai berada di bath tub raksasa, melemaskan otot yang cape memintasi pulau karang. Komposisi air memiliki warna biru kehijau-hijauan, dengan tembok dan pulau karang memutari, serta beratap langit biru, ditambah tatapan leluasa menuju lautan lepas, menumbangkan fasilitas spa dari salon manapun di muka bumi. Sambil merasakan pijatan air laut, akuarium alam yang mengoleksi beraneka ragam biota laut slalu mendampingi. Gerombolan Ikan macam Goby Pasir, Jambrong, dan Sergeant Major terlihat main petak umpet, berkejaran satu sama laen di sela karang, saling berlindung dari sobat sepermainannya.

Di sebelah tengah pantai, sejalur dengan arah menuju pulau, tersedia sesuatu yang mengesankan. Koleksi tipis pasir hitam berdiameter amat halus tanpa malu-malu menembus dominasi pasir putih. Kalau mata nggak awas, niscaya sebelah ini bakal terlampaui. Berdasarkan riset, dulu tersedia sungai bawah tanah bermuara di Pantai Drini. Alirannya membawa pasir hitam yang kini mash dpet diperhatikan.

Sisi Barat pantai milik daya pikat nggak kalah eksotis; deretan perahu bercadik tertambat, beristirahat sebentar sesudah semalaman berkiprah dengan ombak laut Selatan. Satu dua nelayan tampak menebar jala ke air, pengen tersedia ikan yang sudi menghampiri, memberikan diri buat menyambung hidup keluarga nelayan. Iya, Pantai Drini pula termasuk kampung nelayan tradisional. Kepribadian ombak yang lebih kokoh dan live menuju samudera tanpa karang menghambat, menjadi daerah yang cermat untuk para nelayan buat alur pergi dan pulang berlayar.

Cape berkeliling pantai, marilah beristirahat di gazebo-gazebo kayu beratap ilalang. Merasakan kesejukan air kelapa muda sebagai penghilang haus sembari menanti ikan hasil tangkapan ikan dari nelayan matang dibakar. Berekreasi ke Pantai Drini seolah dateng ke spesialis pengobatan. Memperbaiki cape di kaki, pula di hati.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url