Dibangun dengan uang Rakyat Rp3,9 M, Jembatan Cermin atau kaca di Indonesia sudah Retak!

Jembatan cermin di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. (Krisnawati Ranteallo/IDZ Creators)

Jembatan atau anjungan cermin pertama di Indonesia yang berada pelataran Obyek Rekreasi Arca Kristus Burake, Makale, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan terlupakan. Berada di atas lembah setinggi lebih kurang 1.200 meter ini, rekreasi ini dahulunya amat terkenal di lapisan masyarakat.

Sayangnya, situasinya kini mengkhawatirkan dan ditutup dari wisatawan setelah terdapat lembaran cermin yang retak. Anjungan cermin sepanjang 90 meter, mulai dilaksanakan di Agustus 2017. Lalu disahkan dan mulai dibuka buat umum di Desember 2018.

Budjet yang diterapkan buat mendirikan obyek rekreasi ini nggak main-main menelan harga sebanyak Rp3,9 miliar mengaplikasikan duit rakyat. Lembaran cermin yang diterapkan bahkan nggak sembarang, yakni mempunyai ketebalan 2,55 sentimeter dan golongan 2 layer.

Cermin yang diterapkan pula bermodel tempered glass atau bendung panas berstandar SNI desain Surabaya. Sblmnya, buat merasakan sensasi berlangsung di atas anjungan cermin, tamu haruslah membayar tiket Rp50 rebu per orang diluar karcis masuk benda rekreasi Burake.

Sementara buat masuk rekreasi Burake, hadirin musti melunasi sebanyak Rp10 rebu. Berlangsung di anjungan cermin bahkan, hadirin diwajibkan menggunakan alas kaki khusus biar permukaan cermin nggak tergores. Saat ini, sensasi berjalanan di atas cermin cuma tinggal kenangan.

Pada saat dikonfirmasi segera, Ketua Instansi Pariwisata Kab. Tana Toraja, Rospita Kenapa membetulkan hal ini. Penutupan yang dikerjakan oleh pemerintah kab. setempat buat menjauhi insiden yang tak terduga.

“Ya, emang ditutup sebab terdapat 1 kotak atau lembaran cermin yang retak. Hakekatnya tak apa-apa, namun kami antisipasi doang terdapatnya insiden tak terduga. Lebih lebih lagi kini udah nggak terdapat pekerja yang khusus memelihara dilokasi anjungan cermin,” tutur Rosita Terhadap Instansi Pariwisata Kab. Tana Toraja pada Tim.

Retakan cermin pula udah lama disampaikan Terhadap Komponen Pemeliharaan KP4 Instansi PUPR, yang lampau diteruskan pada Bupati Tana Toraja.

“Obyek rekreasi ini kan gabungan dari sejumlah instansi berhubungan, namun Dispar slalu kontrol, bagian apapun yang butuh pembenahan buat kenyamanan wisatawan,” terang Rosita.

Tidak dpet dipungkiri bnyak hadirin yang mash nakal dan mengabaikan pemberitahuan larangan masuk ke anjungan cermin demi berselfie tanpa memakai alas kaki khusus serta mengabaikan keamanan. Situasi zona obyek rekreasi yang dekil bahkan kerap dikeluhkan hadirin.

Membuat kisah serumu dan temukan bermacam reward seru!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url