Ci Asem
Ci Asem (Sungai Ciasem; harfiah: Sungai Asem) adalah satu sungai yang mengalir di pulau Jawa, melewati Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sungai itu berawal di Gunung Tangkuban Parahu bermuara di Teluk Ciasem; Laut Jawa, melewati Kota Ciasem, Kabupaten Subang, sekitar 90 kilometer di sebelah timur ibu kota Jakarta.
Sungai Ciasem, adalah satu dari tiga sungai utama yang terdapat di kawasan Kabupaten Subang. Sungai ini berhulu di lereng utara Gunung Tangkuban Parahu, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, sementara tempat hilirnya bermula di sekitar dusun Palabuhan, Kecamatan Ciasem, sampai bermuara di Teluk Ciasem, persisnya di Desa Muara dan Desa Tanjungtiga, Kecamatan Blanakan.
Berdasarkan tulisan instansi lingkungan hidup, terdapat sekitar 21 sungai dan 61 anak sungai yang menginduk ke Tempat Aliran Sungai (DAS) Ciasem seluas 731.091 kilometer2. Dibanding dua sungai utama lainnya yaitu Sungai Cipunagara dan Sungai Cilamaya, sungai Ciasem dan puluhan anak sungainya secara keseluruhan berada di kawasan Subang. Sungai ini mempunyai panjang sekitar 60 kilometer sampai ke pesisir utara.
Sebagai sungai purba dan terwujud melalui pengerjaan alamiah, kali Ciasem pastinya amat berbeda halnya dengan sungai buatan. Di tempat hilir kali Ciasem yang jalurnya juga berliku ini amat bisa jadi sudah terdapat terowongan atau gua di asas sungai. Terowongan atau gua-gua dalam sungai yang terwujud oleh arus ini lalu akan mewujudkan bnyak pusaran. Tidak cuma gua dan terowongan, kali Ciasem juga amat bisa jadi mewujudkan sungai bawah tanah. Anak sungainya mencakup :
Penduduk di sepanjang sunga ini memanfaatkan untuk sumberdaya pertanian dan perikanan baik secara tradisional dengan langkah memancing atau menjala. Tempat hilir kali Ciasem juga mempunyai keistimewaan sebab langsung menuju ke laut Jawa. Saat air laut tengah pasang tinggi, tidak langka arus air di permukaan sungai bahkan mengalir ke arah yang bersebrangan yakni ke selatan, sementara arus di bawahnya konsisten ke utara. Di waktu kemudian, warga di sepanjang aliran sungai terkhusus masyarakat desa Muara kerap memanfaatkan fenomena ini. Selain mengandalkan angin laut saat masih memakai perahu layar sampai akhir tahun 1970-an, nelayan desa Muara juga acap kali memanfaatkan arus air yang mengalir ke hulu ini untuk kembali dari melaut menangkap ikan. Akan tetapi, arus yang tidak tersangka arahnya itu kerap memakan korban, yang tiba-tiba disedot dan ditarik ke asas sungai saat mandi pada sungai yang biasanya dangkal itu.. Sungai Ciasem dimanfaatkan untuk pertanian melalui beberapa tahan di sepanjang alirannnya. Salah satu yang terbesar adalah Tahan Leuwinangka di Kampung Warasari, Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Subang yang sanggup mengairi lahan pertanian seluas 4.387 Hektar.
Sungai ini mengalir di sepanjang kawasan barat laut pulau Jawa yang beriklim muson tropis. Temperatur rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan paling panas adalah Sept, dengan temperatur rata-rata 28 °C, and paling dingin Juli, sekitar 24 °C. Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2810 mm. Bulan dengan curah hujan paling tinggi adalah Januari, dengan rata-rata 454 mm, dan yang paling rendah Sept, rata-rata 14 mm.
Koordinat: 6°13′23″S107°41′45″E / 6.22306°S 107.69583°E